Singkirkan Nostalgia, Xabi Alonso Fokus Bawa Real Madrid Menang di Anfield
Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, memastikan dirinya tak akan larut dalam nostalgia saat kembali ke Anfield untuk menghadapi Liverpool pada laga Liga Champions tengah pekan ini. Meski memiliki kenangan manis di stadion legendaris tersebut, Alonso menegaskan fokusnya hanya satu: membawa Los Blancos pulang dengan kemenangan.
Mantan gelandang Liverpool itu memang punya sejarah panjang di Merseyside. Ia menjadi bagian dari skuad The Reds yang menorehkan keajaiban di Istanbul pada 2005, ketika Liverpool menjuarai Liga Champions setelah membalikkan keadaan dari 0-3 menjadi 3-3 sebelum menang lewat adu penalti.
Namun Alonso tak ingin emosinya mengganggu profesionalismenya sebagai pelatih.
“Saya berusaha agar emosi tidak memengaruhi penilaian saya. Saya ingin fokus sepenuhnya pada pertandingan,” tegas Alonso kepada awak media. “Apa pun yang terjadi nanti, biarlah terjadi. Saya mencoba menjauh dari nostalgia setiap kali kembali ke stadion lama, termasuk di sini.”
Liverpool dan Pengaruhnya dalam Karier Alonso
Selama lima tahun membela Liverpool di bawah asuhan Rafael Benitez, Alonso bukan hanya tumbuh sebagai pemain, tapi juga mulai memahami filosofi permainan yang kelak membentuk dirinya sebagai pelatih.
Ia mengaku banyak belajar dari pengalaman itu — terutama tentang cara mengelola tekanan, memahami taktik, dan mengatur tempo permainan di level tertinggi.
“Itu adalah periode yang sangat berpengaruh dalam karier saya,” kata Alonso. “Saya belajar banyak tentang sepak bola elite dari Benitez. Tahun-tahun itu sangat berharga dan masih saya gunakan hingga hari ini.”
Alonso menilai bahwa atmosfer Anfield dan budaya kerja keras di klub memberikan fondasi kuat dalam karier kepelatihannya. “Jika Anda mencintai sepak bola, Anda akan mencintai bermain di sini,” tambahnya.
Trent Alexander-Arnold: Dari Anfield ke Bernabeu
Laga ini juga menandai momen istimewa bagi Trent Alexander-Arnold, yang kini berseragam Real Madrid setelah meninggalkan Liverpool empat bulan lalu. Ia berpotensi menjadi pemain Inggris kedua yang melawan mantan klubnya di Liga Champions — setelah Larry Lloyd pada musim 1978/1979 bersama Nottingham Forest.
Alonso memastikan anak asuhnya itu sudah sepenuhnya siap tampil. “Trent baik-baik saja. Dia tidak bermain melawan Valencia karena alasan teknis, tapi sekarang sudah siap,” ujar Alonso. “Kami membutuhkannya karena dia punya kualitas luar biasa. Dia berada di tahap baru dalam perjalanannya, dan kami akan membantunya berkembang sebaik mungkin.”
Dengan kombinasi antara disiplin, pengalaman, dan kualitas individu, Alonso yakin Real Madrid punya peluang besar untuk menaklukkan Anfield. “Kami menghormati Liverpool, tapi kami datang untuk menang,” pungkasnya tegas.