Pep Guardiola: Tanpa Haaland, Akan Sulit Banget
Manajer Pep Guardiola memuji penampilan gemilang Erling Haaland yang mencetak dua gol hanya di babak pertama dalam kemenangan 3-1 Manchester City atas AFC Bournemouth. Gol ke-12 dan ke-13 Haaland di liga datang pada menit ke-17 dan ke-33, sebelum Nico O’Reilly menutup pesta gol City di menit ke-60.
Namun, tak cuma soal pemain, Guardiola juga buka suara soal keputusan wasit yang dinilainya kontroversial. Gol penyama kedudukan oleh Tyler Adams pada menit ke-25 menjadi titik pijakan kritik, setelah ia menilai bahwa terjadi pelanggaran dari David Brooks terhadap kiper Gianluigi Donnarumma saat tendangan sudut. Wasit Anthony Taylor memilih mengabaikan protes City.
“Saya bilang ke dia setelah pertandingan: ‘Dengan jelas, beri tahu saya jika itu pelanggaran atau bukan karena saya tunggu. Kalau memang pelanggaran, ya bilang aja. Cuma lihat replay saja,’” kata Guardiola. “Gara-gara keputusan itu saya minta maaf atas gol yang tak seharusnya, menurut saya.”
Guardiola, yang sudah memimpin City hampir satu dekade, merasa bahwa budaya keputusan wasit di kandang sendiri bisa lebih tegas. “Di Etihad mereka berani,” ujarnya. “Tapi ini bukan soal panggil-memanggil wasit, saya bukan manajernya untuk itu.”
Mengenai Donnarumma yang mendapat kartu kuning karena protes:
“Kartu kuning kita terima, itu bagus,” tambah Pep. “Kita punya James Trafford sebagai deputi, jadi nggak masalah.”
Di sisi lain, ia memberikan pujian penuh kepada Haaland:
“Tanpa dia, sungguh akan sangat sulit,” ujar Guardiola. “Dan dia sangat bisa dilatih — saya kadang keras padanya. Tapi dia selalu terbuka.”
City kini berada di posisi kedua klasemen, kalah enam poin dari Arsenal. Ketika ditanya soal peluang menjadi juara, Guardiola mengacu ke pertahanan Arsenal yang baru kebobolan tiga gol saja.
“Semoga Arsenal suatu hari kebobolan satu gol, ya?” candanya. “Masih 10 pertandingan, masih 28 laga tersisa.”
