Nwaneri dan Saka Antar Arsenal Terus Melaju, The Gunners Singkirkan Brighton dari Carabao Cup
Nwaneri dan Saka antar klub yang di belanya menyingkirkan Brighton dari Carabao Cup. Disisi lain sekarang masa depan Arsenal tampak lebih cerah baik dalam jangka pendek maupun panjang. Pada malam yang bersejarah di Emirates, Mikel Arteta memberikan kesempatan langka kepada Max Dowman, bocah ajaib berusia 15 tahun 302 hari, untuk tampil sebagai starter termuda dalam sejarah klub. Namun, dua lulusan akademi Hale End lainnya yang justru menjadi pembeda: Ethan Nwaneri dan Bukayo Saka, yang memastikan langkah Arsenal ke perempat final Carabao Cup.
Nwaneri, pemegang rekor pemain termuda dalam sejarah Premier League, membuka keunggulan Arsenal lewat penyelesaian dingin setelah menerima umpan dari Myles Lewis-Skelly. Gol itu menenangkan tim muda yang sempat gugup di awal laga, sementara Saka, yang masuk menggantikan Dowman, menambah gol kedua lewat bola rebound yang memastikan kemenangan bersih bagi The Gunners.
Arteta memuji para pemain mudanya seusai laga.
“Malam ini sangat spesial. Semuanya terasa alami bagi mereka. Itulah kuncinya — mereka tidak terbebani,
hanya bermain seperti biasanya,” ujar pelatih asal Spanyol itu dengan senyum puas.
Malam Keajaiban untuk Pemain Muda
Penampilan Dowman menjadi sorotan utama. Meski baru berusia 15 tahun, ia tampil berani dan menonjol di sisi kanan lapangan. Aksi kontrol bolanya di menit ke-10 membuat seluruh stadion berdiri memberi tepuk tangan. Berkali-kali ia melewati Maxim De Cuyper, bek Brighton asal Belgia, dengan kecepatan dan kelincahan yang mengejutkan.
Arteta tampak puas dengan energi para pemain muda, termasuk debutan Andre Harriman-Annous yang berusia 17 tahun.
Ia bahkan mengakui bahwa rotasi kali ini bukan hanya strategi, tetapi juga kebutuhan.
“Kami sudah kekurangan pemain di beberapa posisi, dan ini baru Oktober. Mereka akan sangat kami butuhkan musim ini,” katanya.
Arsenal memang tampil kurang ritmis di babak pertama, wajar karena 10 perubahan dilakukan dari skuad utama yang menang atas Crystal Palace. Brighton sempat mengancam lewat Georginio Rutter dan Jan Paul van Hecke, namun finishing yang buruk membuat peluang mereka terbuang percuma.
Dominasi dan Keyakinan Baru
Memasuki babak kedua, Arsenal bermain lebih hidup. Pergerakan cerdas Mikel Merino dan kombinasi cepat antar pemain muda membuahkan gol pembuka Nwaneri. Setelah itu, ritme permainan meningkat dan Brighton mulai kehilangan kendali.
Ketika Dowman akhirnya ditarik keluar pada menit ke-70, ia mendapat standing ovation dari seluruh stadion — sebuah penghargaan layak untuk malam debut yang tak terlupakan. Tak lama berselang, Saka menutup laga dengan gol penegas kemenangan 2-0 setelah tembakan Harriman-Annous ditepis kiper Brighton.
Kemenangan ini menjadi delapan kemenangan beruntun bagi Arsenal di semua kompetisi, lengkap dengan clean sheet
meski diperkuat skuad muda. Arteta kini bisa sedikit tersenyum: proyek pembinaan pemain muda yang ia rintis perlahan
menunjukkan hasil nyata.
“Kami belajar banyak malam ini. Mereka masih muda, tapi mereka sudah memahami DNA Arsenal,” tutup Arteta.
