Football Live Scores, Football News, Prediction
News Icon News

Pandangan Fans Penggemar Premier League Predeksi Klub 2025-26



by Raka Putra
13.08.2025 12:09

Arsenal

Suasana di London N5 lagi penuh harapan. Walau sempat ada rasa ragu soal kemampuan Arteta buat terus nge-push motivasi tim, belanja gila-gilaan musim panas ini bikin fans optimis lagi. Pemain-pemain baru udah masuk, tinggal nunggu waktu aja apakah mereka bisa klik dan nyatuin chemistry. Amunisi lini depan yang diidam-idamkan sudah hadir, bikin mimpi angkat piala Premier League Mei nanti makin masuk akal.

Kunci sukses? Pastinya jaga tiga pilar utama Gabriel, Rice, dan Saka tetap fit. Banyak tanda tanya lain Odegaard bisa balik jadi otak serangan lagi atau Nwaneri bakal nyodok masuk? Zubimendi cocok nggak duet sama Rice di tengah? Terus, apakah Martinelli, Trossard, dan Madueke sanggup nyumbang gol banyak biar beban Saka berkurang? Dan jangan lupa, wonderkid 15 tahun Max Dowman bakal dikasih jam terbang nggak? Tambahan pemain? Kalau bonus kayak Eze masuk, nggak ada yang protes. Media bakal terus mantau Gyökeres, striker baru yang digadang-gadang jadi ujung tombak. Buat urusan seragam, favorit gue tetap kombinasi merah-putih dan kuning-biru, meski musim ini ada versi away biru polos dan third putih yang cakep selama hasil di lapangan juga sepadan.

Aston Villa

Beberapa fans mikir musim lalu udah puncaknya Villa, apalagi di era aturan ketat yang bikin tim kejutan susah naik level. Target realistis posisi 6–8, main di Eropa, dan coba peruntungan di piala. Emery masih jadi nahkoda, dan itu modal besar.

Pemain vital? Konsa, Tielemans, Rogers, dan Watkins empat-empatnya main lebih dari 50 kali musim lalu. Kebugaran Kamara juga krusial. Onana dan Maatsen punya potensi bikin gebrakan. Satu yang bikin deg-degan performa Martinez tahun kemarin agak menurun, tapi mentalnya bikin kita yakin dia bisa balik top form. Transfer? Minimal butuh backup bek kanan karena Cash sering cedera. Harapan di lini depan ada di Evann Guessand setelah drama Rashford musim lalu. Martinez juga siap jadi headline dengan gaya “ngegas”-nya di lapangan. Soal jersey, nggak jauh beda sama tahun kemarin, tapi merah anggur-biru khas Villa selalu cakep di mata fans.

Bournemouth

Musim lalu susah buat diulang, tapi di luar lapangan ada progres stadion mau diperluas, pemain baru masuk nutup lubang dari transfer out. Targetnya realistis papan tengah, 50 poin, semifinal piala kalau bisa.

Pemain penting? Semenyo, Kluivert, Evanilson, dan Christie yang pulih dari cedera. Keluarnya Kerkez dan Huijsen, plus rumor kepergian Zabarnyi, membuat barisan belakang kehilangan kekuatan utamanya. Semua mata juga tertuju ke Eli Junior Kroupi, rekrutan muda dari Lorient, dan James Hill yang siap dapat menit lebih. Bursa transfer? Fokus cari bek, nama-nama kayak Diakité (Lille) dan Badé (Sevilla) udah masuk radar. Media? Bisa jadi malah pelatih fisik Pablo de la Torre yang bikin heboh kalau gaya nyemangatin timnya tetap “on fire”. Jersey? Home masih dengan garis merah-hitam yang ada motif gelombang, sedangkan away biru-hitam nostalgia ke musim-musim lama udah jadi favorit fans.

Brentford

Walau kelihatan berat karena kehilangan manajer, staf, kapten, dan top skor, fans justru bisa lihat ini sebagai awal baru. Keith Andrews masuk sebagai pelatih set-piece, pilihan aman yang ngerti budaya klub. Target realistis? Hindari degradasi, dan posisi di atas 14 udah oke banget di musim transisi ini.

Tekanan besar ada di Kevin Schade dan Igor Thiago buat gantiin Mbeumo (dan mungkin Wissa). Fabio Carvalho dan Keane Lewis-Potter balik ke posisi sayap, siap kasih variasi serangan. Pemain baru yang bikin penasaran Antoni Milambo, bocah 20 tahun dengan kaki lincah. Bek Hickey dan Henry udah balik, plus Jordan Henderson di depan mereka untuk amankan lini belakang. Bursa transfer? Harus dapet pengganti Mbeumo/Wissa, kandidatnya ada Omari Hutchinson dan Dango Ouattara. Media bakal mantau Igor Thiago yang setahun ini jarang main tapi kelihatan enjoy di London. Jersey home baru keren, cuma leher model kakek agak aneh. Away warna cokelat fans masih trauma sama rekor buruk terakhir kali pakai warna itu.

Brighton

Target musim ini jelas ngejar tiket Eropa. Memasuki tahun kedua di bawah arahan Fabian Hürzeler, Brighton langsung menambah pemain-pemain yang bisa bikin suporter makin pede. Memang agak nyesek lihat João Pedro jadi pemain terbaru yang pindah ke Chelsea, tapi ada juga harapan baru lewat dua talenta muda Yunani, Stefanos Tzimas dan Charalampos Kostoulas. Transfer bisnis udah beres dari awal, jadi Hürzeler bisa fokus pramusim tanpa drama tur jauh. Kehadiran pelatih kiper anyar dari Belanda, Jelle ten Rouwelaar, bikin Brighton pede bakal lebih tangguh saat adu penalti. Lini belakang pun makin solid berkat Maxim De Cuyper, Olivier Boscagli, dan Diego Coppola.

Pemain kunci musim ini kemungkinan Danny Welbeck yang bakal jadi ujung tombak setelah kepergian João Pedro. Brajan Gruda juga mulai nunjukin kualitas di akhir musim lalu, sementara Charlie Tasker yang udah di klub sejak bocah siap curi perhatian. Kelemahan? Sulit nyebutnya, karena ada “Paman Tony” Bloom yang terkenal jago mengurus klub. Transfer tambahan? Kayaknya nggak perlu, dan kalaupun perlu, Tony pasti udah siapin. Soal jersey, garis biru-putih khas Brighton tetap jadi identitas, ditambah away ungu yang cukup disukai fans.

Burnley

Burnley musim ini coba main dengan gaya yang lebih realistis. Scott Parker sebagai pelatih baru lebih pragmatis dibanding Vincent Kompany, dan targetnya bikin tim lebih susah dibobol. Rekrutan kali ini campuran pengalaman seperti Kyle Walker dan pemain muda berbakat. Ini jalan yang lumayan sulit, tapi sosok senior dengan pengalaman tinggi sekelas Walker, bisa bikin Burnley punya tekad kuat buat hidupin mental juara bertahan di Premier League.

Di pertahanan, Maxime Estève jadi tumpuan utama. Anak ini ibarat “Rolls-Royce” di jantung lini belakang. Tantangannya ada di lini depan apakah gol mereka cukup untuk bertahan hidup? Bursa transfer masih bidik kiper, gelandang tangguh, dan striker, dengan nama seperti Martin Dubravka, Lesley Ugochukwu, dan Armando Broja masuk radar. Pemain yang kemungkinan jadi sorotan? Hannibal dulu sempat bikin ulah, tapi balik main dengan performa oke. Ashley Barnes tetap jadi sosok nyentrik yang sering menciptakan momen seru di sisi lapangan. Soal kostum, dua kit musim ini kelihatan oke di layar kaca, meski logo sponsor taruhan bikin sedikit kurang sreg.

Chelsea

Chelsea lagi optimis banget. Setelah juara Piala Dunia Antarklub, tim ini diharapkan bisa lanjut tancap gas bareng Enzo Maresca. Finis di posisi 4 itu wajib bagi the blues, dengan tampil keren di Liga Champions. The blues juga masih mengandalkan sosok-sosok kunci seperti James, Cucurella, Caicedo, Enzo, sampai Palmer Rotasi bakal sering terjadi, tapi masalah klasik tetap ada striker haus gol belum datang. Dua nama seperti Joao Pedro dan Delap bisa memberi hiburan, tapi belum tentu konsisten nyetak gol.

Kelemahan terbesar? Posisi kiper masih dipertanyakan, walau Robert Sánchez sempat nutup musim dengan performa oke. Sisa jendela transfer mungkin lebih fokus ke siapa yang keluar nama seperti Sterling, Chilwell, Disasi, dan Nkunku masuk daftar jual. Pemain yang paling jadi magnet perhatian? Cole Palmer, baik di lapangan maupun di wawancara yang sering lebih seru dari jawabannya pemain lain. Untuk jersey, warna biru khas tetap keren, tapi lencana juara dunia sebaiknya pindah ke lengan biar nggak terlalu rame.

Crystal Palace

Musim panas ini agak bikin kesal fans Palace karena beberapa keputusan kayaknya ditunda gara-gara belum jelas kompetisi Eropa mana yang bakal mereka mainkan. Sisi positifnya, Marc Guéhi masih bertahan dan posisi kunci sudah diperkuat lewat kedatangan Walter Benítez. Targetnya poin lebih banyak dari musim lalu dan coba melangkah jauh di piala.

Pemain yang lagi on fire di pramusim termasuk Eberechi Eze dan Jean-Philippe Mateta. Daniel Muñoz juga ikut tampil oke, sementara bek muda Mofe Jemide dan striker Hindolo Mustapha berpeluang dapat menit main. Coach seperti Glasner jadi tokoh utama yang bikin Palace bisa sampai di titik ini dengan cepat. Transfer tambahan? Glasner mau bek tengah, gelandang, dan striker, dengan beberapa nama seperti Yann Bisseck (Inter) dan Ousmane Diomande (Sporting) masuk daftar. Pembuat berita utama? Mateta, apalagi kalau aksi selebrasinya terus mencuri perhatian. Jersey musim ini lumayan, tapi strip putih di bahu agak kebesaran, dan kit serba emas kurang mencerminkan identitas Palace

Everton

Optimisme fans Everton musim ini rasanya mirip Schrödinger mode antara hidup dan mati, tergantung gimana bursa transfer berjalan. Moyes dipercaya bisa memaksimalkan skuad tipis yang ada sekarang. Harapannya, Everton bakal jadi tim yang nyusahin kalau main tandang, solid banget di belakang walau golnya mungkin nggak banyak. Pindah ke stadion baru juga jadi tantangan, tapi satu hal pasti atmosfernya bakal luar biasa. Target realistis? Tiket Liga Europa atau minimal Liga Konferensi.

Pemain kunci ada Pickford, Branthwaite, Tarkowski, dan O’Brien. Cuma masih ada pekerjaan rumah di sektor sayap kanan, bek kiri, penyerang murni yang klinis, dan gelandang kreatif. Kabar baiknya, Alcaraz sudah balik, ditambah kedatangan bakat muda potensial Thierno Barry dari Villarreal yang siap kasih warna baru di skuad. Jangan lupa ada Harrison Armstrong, gelandang 18 tahun yang udah di klub sejak umur lima. Skuad saat ini cuma 19 pemain, jadi butuh tambahan 5–6 pemain baru. Rumor mengatakan seseorang ini bisa jadi potensi bangkitin motivasi tim, Dewsbury sudah masuk radar incaran. Soal sorotan utama, Pickford tetap jadi figur penuh warna di lapangan, sementara Moyes siap menjalankan peran ‘tetua’ yang dihormati di antara manajer top Premier League. Soal jersey, kit Castore terbaru nggak bikin banyak fans senyum banyak yang rindu model klasik biru-royal dengan kerah putih bulat ala era 70-an.

Fulham

Selama Marco Silva masih duduk di kursi manajer, optimisme fans tetap tinggi. Dia udah bangun skuad dengan mental kuat, solid, dan penuh percaya diri. Tapi, musim lalu buktiin kalau mereka butuh kedalaman skuad biar nggak kehabisan bensin di tengah jalan. Perpanjangan kontrak buat Kenny Tete, Josh King, Harry Wilson, dan Tom Cairney jadi sinyal positif yang bikin tim terasa lebih stabil. Cuma masalahnya, belum ada banyak darah segar buat kasih persaingan sehat dan energi baru.

Kontribusi golnya musim lalu yang sering jadi penentu hasil bikin gosip transfer Rodrigo Muniz terasa sulit dicerna. Padahal, dia termasuk pemain yang diandalkan untuk mengangkat performa tim.Kontrak baru Josh King juga diharapkan bikin dia dapat lebih banyak menit bermain. Di bursa, Fulham masih dihubungkan dengan Reiss Nelson dan Raheem Sterling, tapi belum ada yang deal. Emile Smith-Rowe juga diharapkan bisa tampil lebih maksimal setelah datang telat musim lalu. Buat sorotan media? Calvin Bassey dan Roadrunner Robinson memang sering jadi sorotan, tapi sosok Marco Silva tetap jadi figur sentral di klub. Kit baru musim ini tampil rapi dan elegan, meski sentuhan hitam di celana agak melenceng dari tradisi.

Leeds United

Bagi klub yang baru naik, semangat optimis itu bisa menguntungkan, tapi kalau nggak hati-hati malah jadi beban. Dan Leeds bukan tim promosi biasa. Sejarah bilang, tiap mereka naik (1964, 1990, 2020), posisi akhir selalu lumayan tinggi. Mental bersaing sudah tertanam sejak dulu, dan musim ini punya target jelas bertahan di Premier League. Ada beban ekspektasi, tapi juga semangat untuk balik tunjukin taring setelah 25 tahun.

Transfer musim panas fokus ke pemain umur 20-an yang siap tempur. Lucas Perri datang buat ngasih persaingan di posisi kiper. Wilf Gnonto masih jadi andalan di sayap, sementara fans penasaran sama striker 16 tahun, Harry, yang katanya punya prospek besar. PR terbesar? Tambahan di lini depan setelah kehilangan Igor Paixão. Pemain yang bakal jadi favorit fans? Big Joe Rodon, bek tengah yang selalu total dan nggak mikir dua kali buat ngelempar badan demi tim.. Kit home putih tahun ini sempat dibanding-bandingin sama jersey Red Bull, tapi away biru malah bikin nostalgia ke era Viduka di 2003.

Liverpool

Liverpool bergerak cepat di bursa transfer, ngerekrut Frimpong, Wirtz, dan Ekitiké langsung dari Bundesliga. dengan pilihan yang jelas ingin jadi kampiun Premier League dan nembus batas kancah Eropa. Tapi musim ini bakal dijalani tanpa Diogo Jota, yang kepergiannya jadi pukulan emosional buat semua orang di klub. Fans, pemain, dan manajemen sepakat prestasi musim ini akan jadi cara terbaik menghormati memorinya.

Pemain kunci masih dipegang Alisson, Van Dijk, Salah, dan Mac Allister. Rekrutan baru juga dituntut cepat nyetel. Kelemahan cuma muncul kalau badai cedera datang bersamaan. Wonderkid 16 tahun, Rio Ngumoha, tampil memikat di pramusim, dan Trey Nyoni juga kelihatan punya potensi besar. Di bursa, Liverpool masih butuh bek tambahan, dengan nama Marc Guéhi dan Giovanni Leoni masuk radar. Pemain yang jadi pusat perhatian? Arne Slot, dengan kharisma kuat dan taktik yang kadang bikin geleng kepala, jadi sosok penting yang perannya di pinggir lapangan nggak kalah vital. Kit baru dari Adidas bikin nostalgia dengan tiga garis khas, simpel, dan penuh nuansa klasik juara.

Manchester City

Banyak orang kayaknya sedikit nge underestimate City jelang musim ini. Dengan bursa transfer musim ini memang lagi panas gara-gara Liverpool, tapi City nggak mau kalah langkah. Beberapa lubang penting udah ditutup mulai dari posisi bek kiri sampai isi lini tengah dan kedalaman skuad sekarang jauh lebih oke dibanding musim lalu. Targetnya? Ya jelas tetap ngejar juara Premier League plus melangkah sejauh mungkin di Liga Champions.

Kunci permainan tetap ada di Rodri. Kalau dia fit, City bisa mainin tempo dan kontrol bola sesuai maunya. Selain urusan finishing, Haaland diharapkan bisa lebih banyak bantu tim dari fase awal serangan. Oscar Bobb? Fans berharap dia bisa comeback setelah cedera yang bikin dia absen musim lalu. Satu PR besar adalah bek kanan, apalagi Kyle Walker udah cabut dan penggantinya belum datang. Tino Livramento sempat jadi bidikan, tapi transfernya batal entah karena alasan politik atau strategi. Guardiola sendiri musim lalu dapat sorotan, tapi dengan staf pelatih baru, mungkin aja ide-idenya bakal makin segar.

Manchester United

Buat United, musim ini sebenarnya punya peluang besar buat naik level. Trio penyerang baru (Cunha, Mbeumo, Sesko) musim lalu ngumpulin gol liga lebih banyak daripada total gol semua pemain United waktu itu itu udah jadi upgrade besar. Tegas pemain yang bawa energi buruk langsung out dari skuad karna sikap tegas Amorim.

Masalah lama United musim lalu adalah finishing peluang banyak, golnya sedikit. Onana di bawah mistar pun belum meyakinkan, terutama soal posisi dan distribusi bola. Dalot di bek sayap juga masih jadi titik lemah. Sisi positifnya, ada Diego Leó, bocah 18 tahun yang fisiknya udah kayak “mini Hulk”, yang berpotensi jadi starter reguler. Kalau bisa lepas beberapa pemain seperti Garnacho, Antony, atau Sancho, United punya kesempatan ambil gelandang top seperti Carlos Baleba atau Morten Hjulmand, bahkan kiper besar macam Donnarumma. Satu hal yang nggak berubah Bruno Fernandes terus jadi motor permainan dan figur vokal di balik layar.

Newcastle

Setelah performa heroik musim lalu, musim ini Newcastle main aman tapi tetap optimis meski keuangan dibatasi aturan PSR. Drama transfer Isak jadi gosip panas sepanjang musim panas, sementara beberapa target pemain lepas ke klub rival. Minimnya direktur sepak bola dan CEO yang lagi cabut bikin situasi makin ribet. Anehnya klub malah milih lebih banyak kiper di banding gelandang seinor untuk tim agar lebih solid. Untungnya, Eddie Howe masih di kursi pelatih, dan itu bikin fans tetap percaya.

Trio Joelinton, Bruno Guimarães, dan Sandro Tonali bakal jadi tumpuan di lini tengah, plus ada dua bek sayap gesit Tino Livramento dan Lewis Hall. Namun, sektor bek tengah masih rawan. Striker pelapis juga dibutuhkan karena Callum Wilson nggak selamanya bisa jadi andalan. Nama seperti Jan Paul van Hecke bisa jadi solusi, sementara Conor Gallagher cocok banget, meski harganya mungkin nggak masuk kantong Newcastle sekarang. Di luar itu, Jacob Murphy tetap jadi “pemain rakyat” yang energinya bikin suasana tim selalu hidup.

Nottingham Forest

Awalnya fans sempat panik pas Elanga dilepas dan Morgan Gibbs-White dikabarkan mau pergi. Tapi kalau lihat sejarah belanja Forest, mereka biasanya gerak di akhir jendela transfer. Musim lalu sebenarnya tim utama cukup solid, cuma kedalaman skuad yang kurang dan dengan jadwal Eropa menanti, tambahan pemain bakal krusial.

Kabar baiknya, MGW akhirnya bertahan. Itu nggak cuma bikin fans lega, tapi juga ngirim pesan ke klub besar kalau Forest siap jadi pengganggu di papan atas. Tradisi mereka untuk selalu punya pemain akademi di skuad pun berlanjut, dengan nama seperti Zach Abbott dan Jimmy Sinclair yang bisa debut di kompetisi Eropa atau Carabao Cup. Target belanja masih jelas kiper baru, bek sayap, dan gelandang bertahan. Isu menarik belakangan adalah rumor Douglas Luiz bakal balik ke Premier League lewat Forest, walau saingannya banyak.

Sunderland

Musim ini bikin banyak fans Sunderland optimis. Setelah sekian lama jauh dari Premier League, klub ini datang dengan wajah baru finansial stabil, investasi pemain tepat, dan pelatih Le Bris kelihatan lagi bangun fondasi kuat. Target realistisnya sih simpel bertahan di liga dan bikin pondasi untuk musim-musim berikutnya. Kalau bisa lebih dari itu, ya bonus.

Pemain yang paling dinantikan performanya jelas Chris Rigg. Anak muda ini sudah bikin sejarah sebagai pencetak gol liga termuda klub dan terus berkembang. Datangnya Granit Xhaka juga nggak kalah penting bukan cuma karena kualitas di lapangan, tapi juga kepemimpinannya. Di skuad yang didominasi pemain muda, sosok senior kayak Xhaka bakal jadi penyeimbang. PR-nya? Perlu tambahan bek untuk nutup kekosongan setelah Chris Mepham balik dari pinjaman, plus jaga kedalaman karena lini belakang rawan cedera.

Dari sisi hiburan, Luke O’Nien udah jadi semacam ikon klub bisa bikin suasana panas di lapangan, tapi disayang fans. Musim lalu, Wilson Isidor jadi sorotan gara-gara selebrasi uniknya pas ngegolin ke gawang Middlesbrough. Oh iya, soal jersey, fans lagi happy banget desain dari Hummel dinilai clean, punya detail khas kayak mercusuar dan pola ubin yang ikonik.

Tottenham Hotspur

Buat fans Spurs, optimisme itu wajib, walau realitanya kadang bikin tepok jidat. Target utama musim ini jelas main bola yang layak ditonton, berkembang secara permainan, dan jangan sampe koleksi kekalahan numpuk kayak musim lalu. Tugas pelatih sekarang adalah bikin tim lebih solid, terlebih kalau Cristian Romero resmi jadi pemimpin di lapangan.

Musim panas ini, Spurs pasang radar buat tiga posisi krusial bek sayap, kreator serangan nomor 10, dan striker haus gol. Kalau semua itu kejadian, sinyalnya jelas mau bersaing serius. Tapi ya, kadang kebijakan transfer Spurs bikin fans cuma bisa bilang “ya udah liat aja nanti”. Mikey Moore, bintang muda yang bersinar musim lalu, musim ini bakal dipinjemin ke Rangers buat dapat menit main.

Son Heung-min tetap jadi aset paling berharga di skuad, tapi Mo Kudus juga menarik perhatian apalagi kalau nanti dia balik main di Stadion Olimpiade. Soal jersey, pendapat fans biasanya ikut hasil tim kalau musimnya bagus, kit jadi ikonik. Khusus untuk musim ini, jersey tandang hitam dapet banyak pujian karena tampilannya yang elegan.

West Ham United

Situasi West Ham lumayan bikin optimis sejak Graham Potter pegang kendali penuh selama pramusim plus tur sukses di AS. Tantangan terbesarnya adalah memaksimalkan Bowen dan Kudus di satu tim tanpa mengorbankan keseimbangan. Tambahan pemain seperti “Jimmy” Summerville dan Niclas Füllkrug bikin opsi serangan lebih bervariasi.

Di sektor sayap, rekrutan baru Diouf dan Aaron Wan-Bissaka siap kasih suplai umpan silang yang mumpuni kalau formasi bek sayap dipakai. Masalahnya, lini tengah masih terasa lambat kalau cuma diisi Soucek, Alvarez, dan Ward-Prowse. Nama seperti Douglas Luiz atau Rogers sempat dikaitkan, tapi peluangnya tipis. West Ham juga butuh striker muda buat regenerasi Callum Wilson memang jago finishing, tapi di usia 33 tahun jelas bukan solusi jangka panjang.

Paquetá siap unjuk gigi dengan kejutan-kejutan, sementara Bowen tetap jadi representasi utama West Ham. Untuk kit, reaksi fans campur aduk jersey kandang oke, jersey tandang ecru kalah populer dibanding versi putih, tapi kit ketiga berwarna navy dengan palu besar dianggap keren.

Wolves

Musim panas ini Wolves kehilangan banyak pemain inti, termasuk Cunha, Ait Nouri, dan Semedo. Uang hasil penjualan memang besar, tapi rekrutan baru masih minim. Fer Lopez, gelandang serang muda, punya potensi, sementara David Moller Wolfe diharapkan bisa isi posisi bek sayap yang ditinggalkan. Jhon Arias, rekrutan segar di lini depan, dinilai punya modal lengkap buat bersinar di Premier League.

Skuad saat ini tetap tipis, jadi target realistisnya adalah bertahan di liga. Untuk bertahan, pemain seperti Emmanuel Agbadou harus konsisten seperti musim lalu, sementara Jorgen Strand Larsen diharapkan tajam lagi di depan. Ada juga Mateus Mane, winger U-18 Inggris yang musim lalu sempat debut dan kemungkinan dapat menit main lebih banyak.

Kebutuhan belanja masih jelas bek sayap kanan, gelandang tengah, dan dua pemain depan yang fleksibel. Rekrutan Wolves biasanya datang dari Eropa atau Amerika Selatan, jadi kalau tiba-tiba ambil pemain domestik seperti James McAtee atau Harvey Elliott, itu bakal jadi kejutan. Di luar itu, manajer tetap pegang filosofi “poin dulu, gaya belakangan” yang jadi ciri khas tim. Untuk kit, jersey kandang musim ini dapet pujian kerahnya beda, desainnya simpel tapi cakep.