Janji Baru Buat Era Liverpool Ingin Berikan Yang Terbaik Buat Fans
The Reds nggak ada rem-nya di pasar transfer kali ini Bro. Nama-nama top kayak Florian Wirtz, Hugo Ekitiké, Milos Kerkez, sampe kemungkinan Alexander Isak masuk radar. Kalau emang betul Isak deal, total belanja mereka bisa tembus $400 juta — rekor kedua terbesar sepanjang sejarah EPL. Slot Arne keliatan bener-bener mau rebuild skuad sesuai visinya, geser formasi jadi 4-2-3-1 biar serangan makin tajam.
Tapi di balik hype ini, ada tanda tanya besar. Banyak rekrutan baru berarti proses adaptasi bakal makan waktu. Musim lalu Liverpool start kenceng karena minim perubahan, sekarang hampir setengah tim bisa beda. Resikonya? Bisa kehilangan poin penting di awal musim kalau pemain baru belum nyetel. Apalagi, kondisi ini dipicu juga sama kehilangan Diogo Jota yang bikin mereka harus buru-buru cari striker baru.
Lini belakang Liverpool lagi nggak aman-aman banget, bray. Quansah udah angkat kaki, Gomez masih rawan cedera, sedangkan Konaté kadang belum fit 100% buat turun full. Pramusim aja udah keliatan pemain kayak Endo, Robertson, sama Gravenberch dipaksa main jadi bek tengah. Bisa aja Slot coba taktik “ball-possession defense” ala Mascherano di Barca, tapi itu cuma cocok buat lawan tim yang main aman. Kalau ketemu tim agresif, bakal riskan, bray.
Formasi baru juga bikin peran Salah bisa berubah. Biasanya dia enak main kalau striker bikin ruang, tapi Ekitiké sama Isak tipikalnya striker murni, bukan kreator kaya Firmino atau Jota. Untungnya, dengan Frimpong di sayap kanan, ada peluang bikin celah buat Salah motong ke dalam. Cuma ya, tetep butuh waktu biar semuanya klik di lapangan.
Kalau dilihat dari semua faktor, The Reds punya kans kuat buat jadi raja di musim ini. Masuknya lima amunisi segar ini bisa ngangkat level tim jadi makin buas, tapi kalau penyesuaiannya lelet, bisa bikin pusing juga. Fans sih punya alasan buat percaya, tapi rasa cemas nggak ilang-ilang karena di lapangan hijau, ekspektasi gede selalu bawa resiko yang sama ngerinya.