Premier League Previews No 5 : Musim Baru Klub Brighton 2025-26
Prospek Brighton Musim Ini
Musim panas yang lambat telah meredam ekspektasi. Namun dengan bimbingan penuh Fabian Hürzeler seharusnya kembali menginspirasi.
Debut musim Hürzeler di Brighton menunjukkan potensi, meski sempat dibayangi periode sulit di tengah musim ketika mereka gagal meraih kemenangan dalam empat laga liga dan tersingkir dari Piala FA lewat drama adu penalti kontra Nottingham Forest. Andai tidak terjadi kemerosotan tersebut, torehan Hürzeler berpotensi menyamai capaian Roberto De Zerbi yang sebelumnya sukses membawa tim finis di urutan keenam klasemen.
Dengan nilai belanja pemain mencapai hampir £200 juta dan sejumlah pilar absen karena cedera, Hürzeler masih mampu menutup musim hanya terpaut satu poin dari rekor poin klub tahun sebelumnya. Tiga kemenangan di akhir musim memberikan sinyal positif, dan seperti yang diungkapkan oleh Chairman Tony Bloom, ekspektasi kini meningkat seiring bertambahnya jam terbang sang pelatih muda di Premier League.
Secara ofensif, Brighton tampil tajam dengan torehan 66 gol—jumlah kelima terbanyak di liga. Meski tajam di lini depan, pertahanan Brighton jadi perhatian besar usai kebobolan 59 kali sepanjang musim, ditambah kontrak sang kapten Lewis Dunk yang segera berakhir. Untuk memperkuat barisan pertahanan, Brighton mendatangkan Diego Coppola dari Italia U-21, Olivier Boscagli secara gratis dari PSV, serta bek kiri muda asal Belgia, Maxim De Cuyper.
Untuk mengisi kekosongan di lini depan usai João Pedro hengkang ke Chelsea, Brighton merekrut penyerang muda potensial berusia 18 tahun, Charalampos Kostoulas. Ia akan didukung oleh rekan setimnya di timnas Yunani U-21, Stefanos Tzimas, serta Tommy Watson—bintang muda dari Sunderland. Kehadiran mereka akan menambah kedalaman lini depan yang masih diperkuat oleh Kaoru Mitoma, meski masa depan sang winger masih diliputi spekulasi. Dengan komposisi ini, Brighton siap melanjutkan ambisi mereka menembus panggung Eropa.
Fabian Hürzeler: Obsesi Total, Strategi Bisnis, dan Harapan Baru di Lapangan
Fabian Hürzeler kini menjadi sosok yang dicintai oleh para suporter Brighton pasca kepergian Roberto De Zerbi. Gaya melatihnya yang terbuka dan otentik di usia 32 tahun membuatnya disukai, terutama karena ia membawa identitas kepelatihan yang segar ke dalam tim. Dalam wawancaranya dengan British GQ pada April lalu, ia menyebut bahwa dirinya lebih memilih kegiatan produktif dibanding menonton TV, dan ia juga menyukai arloji serta band Coldplay. Ia percaya bahwa kemampuan fisik manusia sangat besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal—pandangan yang jelas menggambarkan pendekatan kerjanya yang intens. Para pemain Brighton tampaknya harus siap menghadapi pramusim yang menantang di bawah arahannya.
Dari sisi finansial, Brighton tetap mencatatkan kinerja kuat meski melakukan investasi besar. Setelah mencetak rekor keuntungan sebesar £112 juta pada musim 2022–23, klub kembali melaporkan laba sebesar £73,3 juta pada Maret lalu. Mayoritas berasal dari penjualan Moisés Caicedo ke Chelsea, yang menjadi salah satu transfer termahal dalam sejarah sepak bola Inggris. Penjualan João Pedro senilai £60 juta turut membantu menstabilkan neraca keuangan usai pengeluaran besar tahun sebelumnya—menjadikan Brighton salah satu klub dengan belanja bersih tertinggi di Eropa. Ketua klub, Tony Bloom, yang juga baru saja mengakuisisi hampir sepertiga saham klub Skotlandia Hearts, telah menyuntikkan dana lebih dari £400 juta sejak 2009. Sementara itu, CEO Paul Barber memperpanjang komitmennya untuk tetap bersama klub hingga tahun 2030.
Rekrutan Mahal & Generasi Penerus Brighton
Brighton sukses mengamankan jasa Charalampos Kostoulas setelah bersaing ketat dengan sejumlah klub top, termasuk Chelsea, dalam perburuan pemain muda berbakat asal Yunani tersebut. Nilai transfer awal mendekati £30 juta—dengan potensi tambahan yang membuat totalnya mencapai £32 juta—membuatnya tercatat sebagai pemain termahal dalam sejarah sepak bola Yunani. Kostoulas, yang diwakili oleh agen yang sama dengan Giannis Antetokounmpo, mencatatkan debut profesionalnya bersama tim B Olympiakos pada usia 15 tahun 7 bulan. Perannya cukup signifikan saat tim akademi Olympiakos menorehkan prestasi juara di UEFA Youth League musim kemarin. Di Brighton, penyerang muda ini akan mendapat banyak pembelajaran dari Danny Welbeck, striker berpengalaman yang masih tajam dan akan menginjak usia 35 pada November mendatang.
Sementara itu, posisi penjaga gawang utama masih menjadi perhatian. Bart Verbruggen, yang musim sebelumnya tampil bergantian dengan Jason Steele di bawah De Zerbi, kini menjadi pilihan utama Hürzeler. Namun, meski dipercaya, penjaga gawang asal Belanda ini sempat membuat beberapa kesalahan krusial. Menariknya, riset terbaru dari CIES Football Observatory menempatkan Verbruggen sebagai kiper paling bernilai di dunia dengan estimasi harga mencapai £54 juta. Ditebus dari Anderlecht seharga £16 juta pada 2023, Verbruggen kini dituntut untuk tampil lebih stabil demi menjaga posisinya. James Beadle, kiper muda Inggris U-21, justru dipinjamkan ke Birmingham alih-alih memberikan persaingan langsung di skuad utama.