Premier League Previews No 3 : Musim Baru Klub Bournemouth 2025-26
Prospek Bournemouth Musim Ini
Musim panas yang lambat telah meredam ekspektasi. Namun dengan bimbingan penuh Andoni Iraola Sagarna seharusnya kembali menginspirasi.
Tiga bulan lalu, Bournemouth sempat bikin kejutan dengan menumbangkan Arsenal di kandang lewat kemenangan dramatis yang berawal dari bola mati. Sayangnya, momentum itu gak bertahan lama. Dari 15 laga terakhir, mereka cuma menang tiga kali, dan gagal mengamankan tiket Eropa. Situasi makin rumit karena tiga dari lima pemain belakang kunci saat itu Huijsen, Kerkez, dan Kepa sudah cabut ke klub-klub besar. Jauh jauh hari sudah terdengar desus tentang PSG membidik bek muda dengan potensi tinggi Illia Zabarnyi.
Meski sekilas terlihat seperti kehilangan besar, Bournemouth tetap setia pada model bisnis mereka beli murah, poles, lalu jual mahal. Keberhasilan menjual Huijsen ke Madrid dengan nilai £50 juta menegaskan efektivitas strategi transfer klub, tapi lini pertahanan mereka jadi korban dari kesuksesan itu. Klub tampaknya sadar, ini bukan kehancuran, tapi bagian dari siklus yang sudah mereka pilih.
Untuk mengisi lubang yang ditinggalkan, mereka bergerak cepat dengan mendatangkan kiper Djordje Petrovic dari Chelsea senilai £25 juta. Penjaga gawang yang bersinar bersama Strasbourg ini diharapkan bisa jadi fondasi baru pertahanan. Tapi tantangannya jelas: dengan skuad yang sempit dan banyak pemain pilar hengkang, Bournemouth harus mulai lagi dari awal – dan itu bukan hal yang gampang.
Andoni Iraola Sagarna: Obsesi Total, Strategi Bisnis, dan Harapan Baru di Lapangan
Pelatih Bournemouth, Andoni Iraola, mencetak sejarah musim lalu dengan membawa tim meraih 56 poin dan finis di posisi kesembilan — pencapaian terbaik mereka di Premier League. Rekrutan dua tahun lalu itu jadi salah satu keputusan terbaik Bournemouth, karena kini Iraola dikenal luas sebagai pelatih yang tak hanya cermat, tapi juga aktif mengawal proses di lapangan. Meski kontraknya hanya tersisa satu tahun lagi dan ia lebih nyaman bekerja dengan kontrak bergulir, masa depannya di klub masih jadi tanda tanya. Sosok yang perfeksionis ini dikenal dengan kebiasaannya yang unik: mengklik pulpen warna-warni saat wawancara dan menutup jari dengan selotip demi ritual keberuntungan.
Di sisi manajemen, bos besar Bill Foley terus memperkuat pondasi klub. Miliarder berusia 80 tahun itu baru saja membuka fasilitas latihan senilai £35 juta dan mengumumkan kabar besar: kesepakatan pembelian stadion Vitality dari pemilik sebelumnya, Structadene. Langkah ini membuka peluang perluasan kapasitas stadion menjadi sekitar 20.000 penonton. Foley juga menambah portofolio klub miliknya dengan mengakuisisi Moreirense di Portugal, bergabung bersama Lorient, Hibernian, dan Auckland FC dalam jaringan konsorsium Black Knight miliknya.
Di lini pertahanan, kepergian Milos Kerkez ke Liverpool sempat jadi pembicaraan besar, namun penggantinya justru hadir lebih dulu tanpa banyak sorotan. Bournemouth merekrut Adrien Truffert dari Rennes seharga £11,4 juta, nilai yang dianggap murah mengingat kualitas dan pengalaman pemain 23 tahun itu. Mantan kapten Rennes ini sudah tampil 150 kali di Ligue 1 dan pernah memperkuat timnas Prancis. Bournemouth bukan kota asing bagi Truffert — ia sempat tinggal di sana saat kecil, dan kini kembali sebagai bagian dari misi besar The Cherries.
Bakat Muda Dan Nama Besar Klub Bournemouth
Striker muda Daniel Adu-Adjei mungkin belum terlalu dikenal, tapi musim ini bisa jadi titik lonjakannya. Setelah menjalani paruh musim lalu di Carlisle United — tim juru kunci League Two — dan mencetak dua gol dari 17 laga, namanya mulai mencuat berkat performa apik di pramusim, termasuk gol ke gawang Everton. Pemain 20 tahun kelahiran Hammersmith dari orang tua asal Ghana ini rutin berlatih bersama skuad utama sejak awal tahun. Ayahnya berteman dekat dengan legenda Ghana, Tony Yeboah, sementara Daniel sendiri tengah menempuh studi nutrisi dengan dukungan dari PFA. Meski penuh ambisi di lapangan, kehidupannya di Carlisle menunjukkan kerendahan hati — belajar masak sendiri, dengan pulled chicken burger sebagai andalannya.
Di sisi lain, gelandang muda Alex Scott menjalani musim panas yang luar biasa. Meski harus mengenakan masker akibat cedera rahang saat melawan Aston Villa, ia tampil gemilang bersama Inggris U-21 dan ikut membawa tim juara Euro U-21 di Slovakia. Bournemouth pernah menggelontorkan £25 juta untuk memboyongnya dari Bristol City dua tahun lalu, tapi musim lalu ia minim tampil karena cedera lutut panjang — hanya delapan kali starter. Kini saat usianya hampir 22 tahun, Scott disebut-sebut sebagai gelandang old-school dengan kemampuan operan tajam dan semangat kerja keras di lapangan. Banyak yang berharap musim ini jadi panggung kebangkitannya.