PSG Mulai Frustrasi: Dominasi Tak Lagi Berbuah Gol di Ligue 1
Meski terus mendominasi permainan, Paris Saint-Germain kini menghadapi masalah yang jarang terjadi: mereka tak lagi produktif mencetak gol. Luis Enrique, sang pelatih, menyebut situasi ini “indah sekaligus menyebalkan.” Dalam banyak laga Ligue 1 musim ini, PSG tampil menyerang total dengan penguasaan bola di atas 70%, namun hasil akhirnya sering kali tidak sepadan. Saat menghadapi Nice, misalnya, PSG menguasai bola 76,5% dan mencatat lebih dari 700 umpan, tetapi hanya menang tipis berkat gol telat Gonçalo Ramos.
Masalah terbesar PSG kini ada pada efektivitas lini depan. Ousmane Dembélé, sang Ballon d’Or 2024, baru mencetak lima gol dari 12 laga, sementara Bradley Barcola dan Khvicha Kvaratskhelia juga kehilangan ketajaman. Désiré Doué absen panjang akibat cedera, membuat serangan PSG terasa tumpul. Luis Enrique yang selama ini enggan mengandalkan penyerang murni mulai mempertimbangkan perubahan. Ramos, yang dikenal sebagai super-sub, memberi bukti lewat gol penentunya dan bisa jadi solusi jangka pendek.
Krisis gol ini bukan sekadar statistik tapi tanda bahwa sistem Enrique tengah diuji. PSG memang mendominasi bola, namun terlalu banyak peluang berakhir tanpa hasil. Dalam konteks klub yang dibangun dengan ambisi menjuarai Eropa, produktivitas rendah di Ligue 1 jelas alarm bahaya. Enrique mengakui, “Kami harus kembali menemukan naluri membunuh di depan gawang.” Dengan duel besar kontra Bayern Munich di depan mata, tekanan untuk memperbaiki lini serang semakin besar, agar dominasi tak lagi hanya jadi tontonan indah tanpa hasil nyata.
