Football Live Scores, Football News, Prediction
News Icon News

John McGinn & Aston Villa : Tekad Sang Kapten yang Tidak Pernah Luntur



by Rika Setyaningrum
06.11.2025 09:28

John McGinn hampir mencapai tonggak bersejarah: penampilan ke-300 bersama Aston Villa. Saat ia mulai menengok perjalanan panjangnya, ada satu pengakuan kecil yang ia sampaikan sambil tersenyum malu-malu.

Ditanya soal perubahan pola makan dan pola hidup untuk menjaga kebugaran terlebih setelah ramai cerita Erling Haaland yang minum susu mentah dan madu, McGinn akhirnya mengiyakan. “Iya, aku mulai lebih perhatian soal nutrisi. Bahkan sekarang aku punya juru masak pribadi di rumah,” ucapnya sambil tertawa kecil.

McGinn tumbuh di Clydebank, kawasan sederhana dekat Glasgow. Baginya, punya chef pribadi tuh bukan sesuatu yang “wah”, tapi terkadang justru terdengar seperti kemewahan berlebihan. “Aku sampai deg-degan bilang ke keluarga sendiri. Dulu kalau lapar, tinggal cari apa aja yang ada di kulkas. Tapi sekarang, aku sadar ini investasi untuk karierku. Kalau nggak ada struktur, aku bisa gampang banget singgah ke Nando’s.”

Chef yang ia maksud ternyata fan Coventry, dan pernah muncul ke rumah masih pakai jersey klub tersebut. “Ya sudahlah, selama makanannya beres,” canda McGinn.

Dari Edinburgh ke Villa Park: Perjalanan yang Tak Disangka

Telepon penting datang saat McGinn sedang santai berjalan di festival Fringe, Edinburgh. Hibernian melepasnya ke Villa dengan nilai transfer sekitar £2,7 juta yang kemudian terbukti sebagai salah satu pembelian terbaik Villa dalam satu dekade terakhir.

Di musim pertamanya, McGinn menjadi bagian penting promosi ke Premier League, bahkan mencetak gol penentu di Wembley. Tahun ini ia baru saja merayakan ulang tahun ke-31, tapi perannya tetap tak tergantikan.

Namun, usia membuatnya sadar bahwa ia selalu dibandingkan dengan pemain baru, lebih muda, atau lebih mahal. “Setiap tahun aku merasa harus membuktikan diri lagi. Akan selalu ada pemain yang lebih muda, lebih glamor, atau dibeli lebih mahal. Tapi itu justru bikin aku makin termotivasi.”

Kepercayaan Unai Emery Menjadi Titik Balik

McGinn tak akan lupa pertemuannya dengan Unai Emery. Malam sebelum laga melawan Manchester United, Emery memanggilnya. Suasana tegang.

“Dia bilang dia sudah melihat 10 pertandingan terakhirku dan menilai itu tidak bagus. Tapi dia juga menonton 20 pertandingan sebelumnya dan yakin aku bisa jadi pemain penting. Dari situ aku merasa dihargai karena dia menilai pakai matanya sendiri, bukan reputasi.”

Bukan hanya mempertahankan McGinn, Emery bahkan memastikan ia tetap mengenakan ban kapten.

Ambisi Besar: Dari Europa League, ke Liga Champions, hingga Gelar Besar

Tiga momen itu menjadi bahan bakar. “Kami punya tekad yang sama: tim ini punya nilai lebih dari sekadar semifinal atau perempat final. Kami ingin bukti nyata.”

Scotland & Piala Dunia: Target yang Masih Terus Dikejar

McGinn juga bersiap menghadapi penentuan nasib tim nasional Scotland dalam upaya lolos ke Piala Dunia pertama sejak 1998. Ia sudah berlatih ekstra keras, sampai menjalani program fisik ekstrem di Arizona.

“Aku mungkin bukan yang paling cepat atau paling kuat. Tapi aku bisa memastikan diriku menjadi pemain yang selalu siap bertarung.”

Dan Tujuan Terbesarnya? Sederhana, Tapi Berat.

Membawa Aston Villa mengangkat trofi besar setelah nyaris 30 tahun menunggu.

“Kalau aku harus menunggu sampai umur 37, 38, bahkan 40 sekalipun, aku akan tetap berusaha. Aku yakin momen terbaik masih ada di depan.”