Football Live Scores, Football News, Prediction
News Icon News

Erling Haaland dan Sisi Baru yang Lebih Santai, Namun Tetap Mematikan



by Rizal Firmansyah
06.11.2025 09:58

Di menit ke-27, ketika Manchester City unggul 1-0 atas Borussia Dortmund, Erling Haaland melakukan sesuatu yang terlihat sederhana namun penuh kekuatan. Dengan ekspresi santai, ia berjalan menjauh dari titik bola mati di tengah lapangan. Tetapi dalam sekejap, ia berbalik, menerima bola, dan langsung menyerbu pertahanan Dortmund dengan kecepatan serta dorongan fisik yang sulit dihentikan.

Dua pemain Dortmund mencoba mengimbangi, namun hanya tampak seperti menempel tanpa mampu menghentikannya seperti mencoba menahan gelombang air dengan tangan kosong. Bola kemudian mengalir ke Nico O’Reilly yang memiliki peluang emas, sebelum sepak pojok berikutnya berujung gol Haaland, hasil umpan tarik datar dari Jérémy Doku. Keras, langsung, sederhana khas Haaland.

Gol tersebut terasa seperti penegasan identitas. Sorakan suporter terdengar bukan sekadar luapan gol, melainkan pengakuan bahwa mereka datang untuk menyaksikan Haaland dalam mode penuh seperti penonton menunggu Frank Sinatra memulai pertunjukan.

Phil Foden memang tampil istimewa dengan dua gol dan permainan penuh kendali, sementara Rayan Cherki menutup laga dengan gol keempat. Namun Haaland tetap menjadi pusat sorotan, seolah setiap laga City kini adalah pertunjukan panggung, bukan hanya kompetisi 90 menit.

Dengan gol itu, Haaland mencatat 55 gol dalam 55 pertandingan, termasuk 27 gol hanya dari 17 laga musim ini. Namun daya tarik Haaland musim ini bukan sekadar angka. Ia terlihat lebih santai, ekspresif, sering bercanda, membuat konten ringan, minum susu mentah, dan tertawa bersama Pep Guardiola. Tetapi ketika peluit berbunyi, ia kembali menjadi predator.

Pada laga ini, ia bahkan tampil sebagai kapten. Sebuah tifo besar memperlihatkannya dalam pose layaknya prajurit, lengkap dengan efek cahaya dan kembang api. Bahkan visual yang menyerupai wajah Guy Fawkes sempat muncul di layar stadion.

Guardiola juga layak mendapat kredit. Pendekatan Manchester City saat ini bukan tentang ketergantungan pada satu pemain, melainkan bentuk penyesuaian taktis. Guardiola memahami bahwa ia memiliki senjata yang berbeda dengan era Barcelona dan Bayern, sehingga ia merancang struktur permainan untuk memaksimalkan kekuatan Haaland.

City kini lebih cair dalam transisi, eksplosif dalam menyerang, dan tidak terikat pada kontrol total seperti sebelumnya. Berbeda dengan Arsenal yang mengedepankan dominasi ritme, City justru membuka ruang agar Haaland dapat bekerja di area paling mematikan.

Satu hal yang tetap tidak berubah: ketika bola mendekati Haaland di area kotak penalti, hasilnya hampir selalu bisa ditebak.

Haaland memang terlihat lebih santai dan bersahabat belakangan ini. Namun di balik senyuman itu, masih ada sesuatu yang sangat mematikan.